Buku “EB2P Defense: Membangun Ekosistem Bisnis Berbasis Pengetahuan untuk Kemandirian Industri Pertahanan”
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan ilmu, inspirasi, dan kekuatan bagi kita untuk terus belajar, berkembang, dan berkontribusi bagi bangsa. Buku “EB2P Defense: Membangun Ekosistem Bisnis Berbasis Pengetahuan untuk Kemandirian Industri Pertahanan” ini lahir dari keyakinan mendalam bahwa masa depan pertahanan Indonesia tidak hanya ditentukan oleh kekuatan alutsista, tetapi oleh kekuatan pengetahuan yang dimiliki bangsa.
Selama puluhan tahun, industri pertahanan Indonesia telah melalui perjalanan panjang — dari ketergantungan impor, memasuki era substitusi produksi, hingga kini bersiap menapaki fase kemandirian inovasi. Setiap era memberikan pelajaran berharga: bahwa kekuatan pertahanan bukanlah sekadar hasil dari kemampuan membeli atau memproduksi, melainkan kemampuan menguasai ilmu yang menciptakan teknologi itu sendiri.
Di tengah lompatan teknologi global — mulai dari kecerdasan buatan, perang siber, digital twin, hingga drone swarm intelligence — Indonesia tidak boleh hanya menjadi penonton. Kita harus menjadi pelaku, pencipta, dan pengarah masa depan pertahanan negeri ini. Inilah fondasi lahirnya konsep EB2P Defense (Ekosistem Bisnis Berbasis Pengetahuan untuk Pertahanan).
EB2P Defense menawarkan paradigma baru: pertahanan sebagai ecosystem of knowledge, bukan sekadar industrial system. Model ini menekankan bahwa pengetahuan—baik dalam bentuk riset, pengalaman lapangan, data operasional, maupun inovasi teknologi—harus menjadi bahan bakar bagi seluruh proses pertahanan, mulai dari kebijakan, produksi, hingga operasi.
Melalui buku ini, saya ingin mengajak para pembaca—akademisi, profesional pertahanan, periset, mahasiswa, dan para pemikir bangsa—untuk melihat pertahanan Indonesia dari sudut pandang yang lebih luas dan strategis. Pertahanan bukan hanya tugas militer; ia adalah tanggung jawab kolektif seluruh bangsa, karena di balik setiap teknologi dan strategi terdapat ilmu yang harus terus dikembangkan dan diwariskan.
Dengan EB2P Defense, kita membangun harapan baru:
• Kemandirian pertahanan berbasis ilmu
• Inovasi yang tumbuh dari ekosistem, bukan dari silo
• Kolaborasi Quadruple Helix yang menyatukan pemerintah, industri, akademisi, dan masyarakat
• Pertahanan modern yang cerdas, adaptif, dan berdaulat
Akhir kata, saya berharap buku ini menjadi pijakan awal bagi transformasi besar: lahirnya Defense Knowledge Ecosystem Indonesia yang tidak hanya membangun alutsista, tetapi membangun peradaban pengetahuan bangsa.
Semoga buku ini bermanfaat, menginspirasi, dan menjadi bagian dari perjalanan panjang menuju Defense Knowledge Sovereignty 2045 — Indonesia yang mandiri, inovatif, dan berdaya saing global.
Salam hormat,
Mohamad Haitan Rachman
Pengembang EB2P & Negeri Framework Ecosystem
